Home » » Cara Alam Bersahabat

Cara Alam Bersahabat

Unknown | 09.42 | 0 komentar

Pernahkah kita mengalami hal-hal berikut:
Kita lupa membawa payung, sehingga ketika hujan deras mengguyur kita basah kedinginan.
Namun, ketika kita mempersiapkan jas hujan malah matahari terik membakar kulit.
Sebalkah kita dengan hal itu?

Atau mungkin kita pernah begitu terburu-buru mengejar waktu, tetapi lalu-lintas tersendat-sendat seolah membiarkan kita terlambat.
Namun, ketika kita ingin melaju tenang, pengendara belakang malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah kita?

Huh! Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?

Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari kerena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan tak tercapai, tak ada salahnya kita sambut dengan senyum – meski kecut, tak apalah! Atau andai keinginan kita tercapai mungkin tidak selamat dijalan? Bukankah lebih baik kita bersahabat dengan keadaan alam yang mengajak kita bercanda? Tersenyum dan selalu tertawa menghadapi kecutnya dunia . . . hantam congkaknya dunia dengan senyum yang menawan. Aku yakin kita takkan pernah bersedih. :)
Share this article :

14 0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak Dengan Berkomentar ya! Terimakasih

Daftar Kategori


close
cbox
 
Alamat: Talun | Ngebel | Ponorogo
Copyright © 2011. PUISI DAN PENDIDIKAN - All Rights Reserved
Template Modify by Cah Ngebel
Proudly powered by Blogger