Inginku ungkapkan semua dalam benak ini, semua pengalaman indah saat ku
ingat sebuah pemukiman yang islami. Sebuah hal yang paling indah yang pernah
aku rasakan :|! Sejenak
aku merasa bangga saat mengenang surgaku di Ponpes Daruttaqwa Ponorogo
meskipun sekarang aku tak pernah berada didalamnya. Namun, keramahan itu,
kemurahan itu, kengangan itu masih selalu melekat seakan selalu terngiang dalam
otakku.
Aku tidak pernah menyesal pernah merasakan apapun di PP. Darut Taqwa,
karena dari sanalah aku mulai berfikir, karena dari sanalah aku mulai belajar
hidup, dan dari sana pula aku belajar mengenal lingkungan dan bermasyarakat. Daruttaqwa
merupakan ladangku mencari ilmu, tempatku menimba ilmu, tempatku mencari
cahaya, dan tempatku untuk segalanya. Semua yang ada di Darut Taqwa tak
pernah kudapatkan dimanapun dan sampai kapanpun. Meskipun sempat aku merasa
kecewa saat keluar dari PP. Daruttaqwa, akan tetapi semua memang ada
hikmahnya. Semua sudah ada yang atur, sudah ada sutradara yang mengarahkan,
kapan saat break, kapan pula saat berheti berrmain peran. Saya tinggal
menjalaninya. Mungkin jikalau aku tak pernah keluar dari pondok, aku tidak akan
bisa berfikir dewasa dan mungkin masih lama lagi aku akan belajar tentang
kehidupan. Mungkin juga jika aku tak pernah keluat dari sana tak akan ada lagi
yang pernah keluar lagi, akan tetapi semua masih adil semua masih ramah seperti
saat awal aku berada di Daruttaqwa. Aku sangat merasa bangga dengan apa yang
disikapi PPDT, semua memang ada hikmahnya.... dan. . . . sekarang aku
kembali dalam naungan ilmu yang dulu pernah kutinggalkan. Aku tahu Darut
Taqwa memang paling oke,,,,, dan telah menunjukkan kebijaksanaanya melalui
Asatidz, dan semua pengurus Daruttaqwa dan tentunya tidak lepas dari Kuasa-Nya.
Kata ustadz Samsudin, sekarang suasanya sangat kondusif. Anak-anak
semakin bagus dan para ustadz sangat harmonis. Dan ternyata terbukti
saat tadi malam aku silaturahmi ke Daruttaqwa sekaligus mulai Liqo’
Rutin Perdanaku. Semoga aku akan selalu bisa konsisten ikut menuntut ilmu lagi
dalam lingkungan Daruttaqwa. Nah, kenapa aku mau lagi liqo’ ke daruttaqwa??
Mau tauuu aja! :) yang jelas apa yang telah dikatakan Ust. Samsudin membuat aku
luluh dan kembali belajar di Daruttaqwa. Dan yang masih kuingat,
ternyata semua semakin ramah tak seperti suasana saat aku meninggalkan Daruttaqwa
tercinta dulu. Sekarang tak pernah ada yang serba individual seperti dulu,
sekarang sudah terlihat bahwa Lembaga itu berorganisasi, artinya berjalan
bersama-sama dan kerjasama. Semua adalah saudara.
Hah, pengen nulis banyak akan tetapi ntar malah banya kesalahan. Semakin banyak
bicara semakin pula banyak salahku. Cukup ajalah yang ingin ku ungkapkan, dan
akhirnya maju teruss PONDOK PESANTREN DARUT TAQWA. TUNJUKKAN KUALITASMU
DALAM DUNIA PENDIDIKAN.
mantab gan..... apabila ada kegiatan pengajian di darut taqwa silahkan bekerja sama dengan Aswaja Fm Ponorogo untuk melakukan publikasi serta relay pengajian,,, kunjungi selalu blog jadul q untuk bisa mendengarkan live streaming radio aswaja fm Ponorogo
BalasHapuswah itu perlu dicoba gan... semoga aswaja fm-nya selalu dekat dihati jaya di udara.! kaya gontor aja nih???
HapusLanjut
Hapus